Author : Rifa S O
Cat
rambut dari ter arang atau coal-tar bahan dasarnya petrokimia, untuk
yang berwarna coklat dan hitam cenderung rawan terhadap berbagai macam
kanker.
Orang-orang
yang memakai cat rambut kian lama kian besar resikonya kena kanker,
pemakaian cat rambut dengan warna hitam, coklat, dan merah lebih tinggi
resikonya daripada pemakai cat rambut dengan warna yang lebih muda.
Coal-tar
adalah cairan yang sangat kental atau setangah padat, berwarna hitam,
berasal dari hasil destilasi coal atau arang batubara, berisi campuran
senyawa-senyawa benzene, toluene, naphthalene, anthracene, xylene, dan
senyawa-senyawa hidrokarbon aromatik lainnya seperti phenol, cresol,
pyridine, thiophene
Cat Rambut Bisa Sebabkan Kanker
Tren
mewarnai rambut sudah lama melanda dunia mode. Tampil dengan rambut
warna-warni bukan lagi suatu hal aneh di masa kini. Jangan salah, tren
satu ini bukan berarti tanpa risiko. Sebuah riset terbaru yang diadakan
American Association of Cancer Research (AACR) menyatakan bahwa
perempuan yang sering memakai pewarna rambut permanen terancam penyakit
kanker kandung kemih.
Mengapa
perempuan ? Bagaimana dengan laki-laki ? Menurut penelitian tersebut,
kaum perempuan sejak lama disinyalir memiliki lebih banyak variasi
genetika daripada laki-laki. Sudah sejak lama dicurigai adanya hubungan
antara penggunaan cat rambut dengan risiko kanker kandung kemih. Tapi
baru pada riset terakhir ini diketemukan adanya hubungan faktor
genetika, tubuh perempuan mengandung lebih banyak karsinogen, yaitu
segala kondisi yang memicu tumbuhnya kanker, daripada lelaki,” demikian
menurut Dr.Manuela Gago Dominiguez..
Keadaan
karsinogen ini berbeda pada setiap perempuan. Ada golongan perempuan
yang karsinogennya bekerja lambat, ada pula yang cepat, pada perempuan
yang karsinogennya bekerja lambat, risiko terkena kanker lebih rendah.
Dominiguez
yang banyak melakukan riset seputar obat pencegahan kanker di Keck
School of Medicine and Norris Comprehensive Cancer Center di University
of Southern California telah berhasil mengidentifikasi sejumlah gen yang
bisa berpengaruh terhadap arylamines, yaitu zat yang terkandung dalam
cat rambut permanen.
Penelitian
terdahulu menunjukkan orang yang memiliki enzim n-acetyltransferase-2
(NAT-2) yang berproses cepat dalam tubuhnya lebih lama memproses
arylamines. Beberapa variasi enzim lain telah dikenali sebagai NAT2,
GSTM1/T1/P1 dan CYP1A2.
Dominiguez
beserta rekannya membandingkan 228 orang perempuan penderita kanker
kandung kemih dengan 131 orang perempuan sehat dalam usia yang sama.
Pada kedua kelompok tersebut dilakukan pencarian kandungan variasi
enzim, para peneliti tidak menemukan variasi enzim yang berhubungan
dengan cat rambut permanen maupun kanker kandung kemih. Baru pada
golongan perempuan bukan perokok ditemukan proses akselerasi lambat dari
enzim NAT1, salah satu enzim yang memicu kanker kandung kemih pada
pemakai cat rambut permanen.
“Di
antara perempuan bukan perokok, NAT1 terlihat lambat bekerja dalam
tubuhnya. Ini berarti mereka berisiko lebih tinggi menderita kanker
kandung kemih akibat memakai pewarna rambut permanen,” demikian menurut
Dominiguez.
Namun
Irene Malbin, presiden utama hubungan masyarakat The Cosmetic Toiletry
and Fragrance Association (TCTFA), sebuah kelompok yang mewakili
perusahaan pewarna rambut mengatakan bahwa keamanan produk cat rambut
sudah diuji coba lebih dulu.
“Cat
rambut sudah melalui proses uji coba produk yang berlaku saat ini.
Penelitian membuktikan bahwa produk ini aman dan banyak konsumen yang
percaya pada produk kami,” ujar Malbin.
Konsumen sebaiknya berhati-hati dalam memakai produk. Pilih mana, trendi tapi berisiko kanker, atau tidak trendi tapi sehat.
0 komentar:
berkomentar yang membangun tidak termasuk spam/promosi