Oleh : Didin Wahidin
MATA PENCAHARIAN
Dengan letaknya yang strategis, maka Samudra Pasai berkembang
sebagai kerajaan Maritim, dan bandar transito. Dengan demikian Samudra Pasai
menggantikan peranan Sriwijaya di Selat Malaka. Kerajaan Samudra Pasai memiliki
hegemoni (pengaruh) atas pelabuhan-pelabuhan penting di Pidie, Perlak, dan
lain-lain. Samudra Pasai berkembang pesat pada masa pemerintahan Sultan Malik
al-Tahir II. Hal ini juga sesuai dengan keterangan Ibnu Batutah. Menurut cerita
Ibnu Batutah, perdagangan di Samudra Pasai semakin ramai dan
bertambah maju karena didukung oleh armada laut yang kuat, sehingga para
pedagang merasa aman dan nyaman berdagang di Samudra Pasai. Komoditi
perdagangan dari Samudra yang penting adalah lada, kapur barus dan emas. Dan
untuk kepentingan perdagangan sudah dikenal uang sebagai alat tukar yaitu uang
emas yang dinamakan Deureuham (Dirham). Selain perdagangan, sumber pendapatan
utama dari kerajaan Samudera Pasai adalah pajak yang dikenakan pada kapal-kapal
dagang yang melintasi kerajaan samudera Pasai. ( Ensiklopedi umum untuk
pelajar. (Ichtiar Baru Van Hoeve). jilid 9 Hal. 43 )
SISTEM PERALATAN
Sebagai Negara perdagangan, untuk kepentingan perdagangan sudah
dikenal uang sebagai alat tukar alat tukar Yaitu uang emas yang dinamakan
Deureuham (Dirham).
(Id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Samudra_Pasai).
ILMU PENGETAHUAN
Sebagai pusat dakwah dan pendidikan Islam bukan hanya di
Nusantara tetapi untuk Asia Tenggara. Pada masa pemerintahan Sultan
Zaenal Abidin Bahiyan Syah pernah mengantar dua orang pendakwah ke Jawa yaitu :
Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishak. ( Ensiklopedi umum untuk
pelajar. (Ichtiar Baru Van Hoeve). jilid 9 Hal. 43 )
KEORGAISASIAN
Komposisi masyarakat yang menjadi warga Kesultanan Samudera Pasai
menunjukkan sifat yang berlapis-lapis. Menurut Ayatrohaedi, lapisan itu terdiri
atas Sultan dan Orang-Orang Besar kerajaan pada lapisan atas sampai dengan
hamba sahaya pada lapisan yang paling bawah (Ayatrohaedi, 1992). Pada lapisan
kelompok birokrasi terlihat adanya kelompok Orang-Orang Besar, perdana menteri,
menteri, tentara, pegawai, dan kaum bangsawan kerajaan yang lainnya. (H
Suwano, Sejarah Nasional 2 hal 48-50)
KEPERCAYAAN
Kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Samudera Pasai terutama kalangan
istana kerajaan adalah Islam Ahlul Sunah wal Jama’ah : Yang dibuktikan
dengan kegiatan sultan yang mengikuti upacara Syafi’I, rakyat disekitar negeri
masih banyak yang belum menganut Islam (DGE Hall, 1988, hal 188). (H Suwano,Sejarah
Nasional 2 hal 48-50)
KESENIAN
Kesenian yang sudah nampak pada masa itu terutama pada seni pahat
kaligrafi dan syair-syair seperti yang terdapat pada batu nisan makam raja-raja
kerajaan Samudera Pasai. Seperti yang terdapat pada makam Sultan Malik Al Saleh
dan makam Sultan Malik Az Zahir.
BAHASA
Bahasa yang digunakan pada masa itu antara lain : bahasa Melayu, bahasa Arab dan
bahasa Sansekerta yang dibuktikan dengn tulisan-tulisan yang ada pada batu
nisan seperi batu nisan yang ditemukan pada makam yang ditemukan di
Menyetujuh Pasei yang menggunakan tiga bahasa diatas. (H Suwano, Sejarah
Nasional 2 hal 48-50)
0 komentar:
berkomentar yang membangun tidak termasuk spam/promosi