CIAMISmart is the best adalah media belajar yang menyenangkan ciamismart.com adalah buatan ciamis is the best asli--> CIAMISmart is the best --> ganti dengan kata kunci yang ingin anda pasang (Tаrget utama keyword anda). CIamismart is the best ciamismart --> ciamismart.

Sejarah Rajadesa

Sejarah Rajadesa
   Kisah berdirinya kerajaan Rajadesa di bawah Pajajaran

Oleh : Imas Nurhayati


Photo taken in Cinyasag, Panawangan, Indonesia

   Jaman dahulu terdapat raja di kerajaan pajajaran bernama raja Siliwangi. Mempunyai 3 orang isteri dan isteri ketiga dikaruniai 40 anak dan salahsatu anak nya bernama Perbu Guru gantangan  beliau pada saat itu masih kecil dengan keadaan cacat fisik, yaitu tangan kanannya tidak normal atau kengkong.

   Pada waktu diadakan pertunjukan tari diantara keluarga kerajaan, diketahui oleh Ramanda Perbu Siliwangi bahwa anaknya, Perbu Guru Gantanga mengalami cacat fisik berupa tangannya yang kengkong. Oleh karena itu Perbu Siliwangi merasa prihatin Perbu guru gantangan tidak bisa mengikuti pertunjikan tari dan dia berpendapat bahwa perbu guru gantangan bukan putranya.

   Perbu Guru gantangan sangat sedih karena harus meninggalkan orang tua dan saudaranya pada malam itu pun beliau pergi ke arah timur dengan penuh harapan berdo'a kepada yang maha kuasa supaya dapat bertemu denga orang yang dapat menyembuhkan cacat fisiknya.

   Beberapa lama sampailah dia di suatu tempat yang bernama Kadipaten Rancah, yang pada waktu itu di pimpin oleh orang yang bernama Dalem Gayam Cengkong. Kebetulan saat beliau sampai di suatu tempat di leuweung gede dia ditemukan oleh seorang emban ( pembantu rumah tangga keraton ) dalem Rancah. Sambil membawa salah satu putri asuhan nya, emban bertanya kepada perbu guru gantangan " kamu siapa , dari mana asalmu dan siapa kedua orang tuamu ? "   Beliau menjawab " saya tidak punya nama, saya tidak tahu darimana saya berasal dan saya tidak tahu dasrimana saya berasal. "

   Emban lalu membawanya ke keraton Rancah dan memberitahukan pada Dalem Gayam Cengkong. Dia menerimanya dan segera membrikan pakaian da diajaknya makan malam. suatu hari sang putri Dipati rancah jatuh sakit dan tidak ada yang sanggup menyembuhkannya lalu Perbu Guru Gantangan mencoba menyembuh kannya da berhasil Dipati Rancah pun menikahkan putrinya dengan Perbu Guru Gantangan. beberapa lama kemudia perbu guru gantangan diperintahkan untuk bertapa dan bertapa lah beliau di hulu ci rancah.
  
   Di dalam pertapaan nya perbu guru gantangan melihat seekor tupai putih dan berusaha mengambilnya tanpa disadari dia mengambilnya dengan tangan yang cacat sehingga tangan nya menjadi normal.
setelah 12 bulan Dipati Rancah memerintahkan pengawalnya untuk menjemput perbu guru gantangan dan Dalem Rancah gembira bahwa perbu guru gantangan kembali dan tangannyapun normal.
Lalu datang lah utusan pajajaran yang beranggotakan 4 orang yaitu Buyut Purwakalih, Buyut Gelap Nyawang, Buyut Kidang Pananjung, Buyut Pangadegan dengan membawa 7 ruas air.  Dalem Rancah mengetahui bahwa perbu guru gantangan adalah anak dari Perbu Siliwangi lalu dia berniat menyerahkan kadipaten Rancah kepada perbu guru Gantangan tapi tidak diterima oleh beliau karena ingin membuat negeri sendiri.

   Dengan restu mertua adipati rancah beliau bersama isteri dan 4 orang dari pajajaran pergi mencari tempat untuk di jadikan negeri rombongan pertama-tama ke arah selatan dan sampailah di suatu bukit ( pasir ) disana rombonganmengadakan penerawangan atau peninjauan ( ngawangwang ) selanjutnya rombongan pergi dan beristirahat di suatu tempat (ngarandeg ) sehingga tempat itu disebut Randegan.

   Kemudian dilanjutkan lagi hingga sampailah di suati bukit rendah dan rombongan berhenti lalu di adakan musyawarah dan hasilnya menetapkan untuk sementara, tempat tersebut segbagai tempat tinggal. Setelah semua orang setuju kemudian di tempatkan nya 7 ruas air, di bangun lah rumah, balairung, alun-alun, jalan dan lain-lain sebagainya. Kemudian datanglah orang orang yang ingin mengabdikan diri di negeri tersebut.

   Tidak berapa lama mereka tinggal di sana Perbu Guru Gantangan merasa lokasi itu kurang cocok karena kurang luas dan sedokit curam. Perbu Guru Gantangan brjalan kesebelah selatan dan menemukan tempat yang cukup luas elok dan nyaman yaitu bukit Samida.  akhirnya mereka memutuskan untuk meninggalkan tempat tersebut dengan membawa 7 ruas air mereka berjalan kesebelah selatan dan sampailah di bukit Samida. di sana mereka membangun kembali negerinya dan diletakan nya 7 ruas air tersebut ke tempat bernama Cibarani. Ternyata bukit samida telah didiami oleh seorang kake yang bernama Aki Gedeng tapi aki Gedeng memperbolehkan perbu Guru Gantangan mrnggunakannya. dan aki Gedeng pindah ke Gunung marapi.

   Negerinya terus berkembang dan di beri nama Rajadesa.  lalu keempat orang utusan pajajaran izin pulang memberitahukan kabar baik ini kepada Prabu Siliwangi. setelah sampai di kerajaan pajajaran Perbu Siliwangi sangat gembira mendengar kabar tersebut Perbu Siliwangi kemudian memerintahkannya kembali ke  Rajadesa dengan membawa 2 orang lagi yaitu Aki Liman Jaya Sakti dan Aki Jaga Dalu serta mengangkat Perbu Guru Gantangan menjadi Raja yang berkuasa di rajadesa dengan gelar PERBU SIRNAJAYA.




  SUMBER : BUKU SEJARAH RAJADESA  ( H.M. Suryana Wiradiredja, S.H )

0 komentar:

berkomentar yang membangun tidak termasuk spam/promosi

hanya bulan ini

Hosting Gratis